Cetak Saring / Sablon
Cetak saring di Indonesia lebih dikenal dengan cetak sablon. Cetak sablon merupakan kegiatan cetak- mencetak grafis dengan menggunakan kain kasa (screen)
pada bidang cetak. Gambar yang tercetak pada objek cetak akan sesuai
dengan model atau klise yang terdapat pada screen, yang merupakan
menjadi pola cetak untuk menyablon objek-objek selanjutnya.
Manfaat cetak sablon antara lain : untuk membuat gambar pada
tekstil; membuat poster, spanduk, logo, dan bedge; membuat perlengkapan
kantor; dan membuat gambar produk perusahaan.
1. ALAT
Bermacam-macam alat yang digunakan dalam proses menyablon, baik alat
pokok maupun alat pelengkap yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Screen Printing ( kain monyl dengan bingkainya)
Screen Printing adalah kain monyl yang telah dipasang bingkainya.
Kain monyl merupakan salah satu dari jenis kain yang dikhususkan untuk
keperluan menyablon. Ada beberapa jenis kain monyl yang dapat digunakan
untuk menyablon antara lain; nytal, sutera, polyster, polyamida, dan sebagainya. Kain jenis tersebut banyak dipasarkan di Toko Alat Cetak Sablon.
Ukuran kain monyl bermacam-macam dari yang kasar sampai yang
halus. Sistem penomoran monyl berdasarkan banyaknya pori-pori kain dalam
setiap satuan luas bidang tertentu. Hal tersebut menunjukkan makin
tinggi nomor monyl, makin banyak jumlah pori-pori kain tersebut dalam
setiap satuan luas bidang kain, yang berarti kain tersebut makin halus.
Pemilihan jenis ukuran monyl sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan jenis bahan yang akan disablon. Halus atau kasarnya ukuran
monyl berpengaruh terhadap banyak sedikitnya tinta sablon yang dapat
diserap oleh bahan yang disablon. Pemilihan jenis ukuran monyl dengan
bahan yang akan disablon dapat dikelompokan sebagai berikut.
Screen
Monyl kasar
Nomor : 60 T – 90 T
|
menyerap cat/
tinta
|
kaos, kain, handuk
|
Monyl sedang
Nomor : 120 T – 150 T
|
setengah
menyerap cat/
tinta
|
kayu, kertas karton
|
Monyl halus
Nomor : 180 T – 200 T
|
Tidak menyerap
cat/ tinta
|
kaca, mika, plastik, seng
|
b. Rakel ( Pembesut )
Rakel merupakan alat yang penting dalam proses menyablon. Rakel
digunakan untuk menyapu dan menekan tinta cetak yang ada dalam screen
printing agar merembes melalui pori-pori monyl yang telah berbentuk
gambar sehingga menempel/ mencetak pada bahan yang disablon.
Rakel terbuat dari bermacam bahan seperti; plastik yang lentur, karet
dan busa karet yang keras. Agar mudah dan enak dalam menggunakannya,
rakel diberi tangkai/ pegangan dari kayu. Bentuk ujung rakel juga
bermacam-macam antara lain; runcing, persegi dan bulat.
Rakell
Ukuran rakel disesuaikan dengan besar kecilnya bingkai screen atau
gambar yang akan dicetak. Sebaiknya rakel yang digunakan ukuran lebih
panjang 3 - 5 cm dari gambar yang akan dicetak agar seluruh gambar dapat
tercetak dalam sekali besut. Dengan demikian hasil cetak berkualitas.
c. Meja Cetak
Menyablon sebenarnya dapat dilakukan di mana saja asal tempat yang
digunakan datar dan rata. Akan tetapi sebaiknya menggunakan meja khusus
agar mudah pengerjaan cetaknya dan hasil cetakan cenderung lebih
berkualitas. Apalagi jika cetakan beraneka warna maka meja cetak
merupakan hal keharusan agar hasilnya bisa maksimal.
Meja cetak sebaiknya dilengkapi dengan catok, kaca dan lampu neon.
Catok digunakan untuk menjepit screen agar tetap stabil letak dan
kedudukannya. Sedangkan kaca dan neon berfungsi untuk membantu
menempatkan gambar pada posisinya yang tepat, terutama untuk menempatkan
bentuk dan warna gambar yang rumit.
d. Alat-alat Menggambar dan Menulis
Alat-alat menggambar diperlukan terutama untuk membuat klise, baik
diapositif maupun klise negaif. Alat-alat gambar yang diperlukan antara
lain: (1) Pensil, (2) Penggaris dan Meteran, (3) Jangka, (4) Pena Gambar, (7) Kuas dan (8) Komputer.
e. Meja Gambar
Menggambar sebenarnya dapat dilakukan di mana saja, namun untuk
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan meja khusus untuk menggambar
dan peralatan yang lengkap.Dengan tersedianya meja gambar, sesuatu yang
berkaitan dengan desain dan pembuatan klise dapat dikerjakan
dengan cepat, efisien, mudah, dan berkaulitas. Sebaiknya meja gambar
dilengkapi dengan alat lain yang mendukung proses kerja yaitu; kaca,
lampu neon dan penjepit kertas.
f. Alat-alat Pengering
Alat-alat pengering digunakan untuk membantu mempercepat proses
pengeringan screen yang telah dilapisi dengan bahan afdruk. Alat yang
dapat digunakan untuk membantu proses pengeringan yaitu: (1) hair dryer, (2) kipas angin dan (3) kompor minyak
hair dryer
g. Alat-alat Takaran
Alat Takaran digunakan untuk menakar/ menimbang bahan-bahan yang
dipergunakan untuk menyablon, baik yang dipergunakan untuk keperluan
afdruk maupun bahan-bahan yang digunakan untuk mencetak (cat sablon).
Alat yang dapat digunakan untuk menakar/ menimbang yaitu : (1) timbangan, dan (2) gelas ukuran
h. Alat-alat Afdruk
Alat afdruk adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan proses afdruk. Peralatan afdruk terdiri dari :
(1) kaca bening tebal 5 mm, (2) spon karet tebal 5 cm, (3) papan alas
kayu/ triplex tebal 2 cm, (4) klise positif ( diapositif ) dan (5)
screen
2. Bahan
a. Klise Positif (diapositif)
Klise positif adalah sebuah klise di atas bahan terang tembus cahaya
(transparan) yang nantinya akan dipindahkan ke atas screen dengan cara
penyinaran agar menjadi klise negatif yang kemudian digunakan untuk
menyablon.
Bahan utama klise positif adalah bahan yang tembus pandang (transparan)
antara lain; mika film, plastik, dan kertas kalkir. Namun bahan yang
cukup baik untuk membuat klise positif adalah mika film. da alternatif
lain yang lebih efisien yaitu dengan mendesain gambar dan lettering
dengan komputer..
b. Klise Negatif
Klise negatif adalah gambar yang menempel pada screen hasil dari proses
afdruk. Bahan- bahan yang digunakan untuk proses pembuatan klise
negatif/ afdruk sekarang ini sudah beredar di pasaran bebas dengan
berbagai merk dagang. Bahan tersebut dapat diperoleh dalam bentuk
kemasan jadi, maupun dengan cara meramu sendiri. Bahan yang umum sering
digunakan untuk proses pembuatan klise negatif/ afdruk antara lain :
1) Chromatin
Chromatin merupakan salah satu jenis bahan afdruk yang telah jadi dan
dapat langsung dibeli di toko-toko alat sablon. Bentuk kemasan biasanya
berupa botol pastik/ fiber. Chromatin berupa serbuk putih kekuningan.
Jika dicampur dengan air akan berubah warna seperti kuning telur.
Pemakaiannya tinggal mencampur dengan air panas (600 - 800) dengan
komposisi perbandingan chromatin dengan air sebesar:1:5Lama penyinaran waktu afdruk dengan bahan chromatin adalah sebagai berikut:
a) dengan panas matahari
- matahari terik : 10 – 15 detik
- berawan : 30 - 40 detik
- mendung : 60 – 90 detik
b) dengan lampu pijar : 4 x 250 watt
- jarak 60 cm : 5 - 10 menit
2) Chrome Gelatin (DN)
Chrome gelatin (DN) sifat dan jenisnya sama dengan chromatin, bahan
telah jadi dalam kemasan dapat dibeli di toko-toko alat sablon.
Pemakaiannya tinggal mencampur dengan air panas (600 - 800) dengan
komposisi perbandingan chromatin dengan air sebesar: 1 : 5
Adapun perbedaan antara chrome gelatin (DN) dengan chromatin adalah pada
lamanya penyinaran waktu afdruk. Lama penyinaran waktu afdruk dengan
bahan chrome gelatin (DN) adalah sebagai berikut:
a) dengan panas matahari- matahari terk : 45 detik
- berawan : 65 detik
- mendung : 90 detik
b) dengan lampu pijar : 4 x 250 watt
- jarak 60 cm : 5 - 10 menit
Chrome gelatin merupakan campuran antara Amonium/ Kalium bichromat dengan gelatin dan air panas dengan perbandingan sebagai berikut:- gelatin : 25 gram
- Amonium/ Kaliumbichromat : 5 gram
- air panas : 100 gram (100 cc)
Bahan Penghapus Screen
Screen yang telah dipakai untuk mencetak, sebaiknya segera dicuci bersih
dan disimpan untuk dipakai lagi bila suatu saat diperlukan kembali.
Jika tidak dipergunakan lagi screen tersebut segera dihapus saja agar
dapat dipergunakan untuk membuat klise yang lain. Bila screen dibiarkan
terlalu lama dapat mengakibatkan kerusakan screen, pori-pori dapat
tertutup oleh sisa cat dan mengeras, pada skhirnya susah dibersihkan.
Menghapus screen adalah melarutkan bahan-bahan afdruk (negatif) yang
menempel pada screen agar pori-pori screen dapat terbuka kembali seperti
semula, agar dapat dipergunakan untuk membuat klise negatif yang lain.
Bahan- bahan yang dapat dipergunakan untuk menghapus screen (monyl)
antara lain: (a) Larutan soda api 20 - 30 %, (b) Fregan Pasta, (c)
Sodium Hypoclorida, dan (d) Stenoh Remover 5. Bahan penghapus stenoh
remover 5 khusus untuk menghapus bahan screen emulsion, tidak dapat
digunakan untuk menghapus bahan afdruk yang lain.
Adapun cara menghapus screen adalah sebagai berikut:
a. Cuci screen yang telah selesai dipakai sampai bersih kemudian dijemur.
b. Oleskan bahn penghapus sampai rata pada kedua sisi screen (muka-belakang)
c. Diamkan screen yang telah diolesi bahan penghapus selama 20 menit
agar bahan penghapus dapat bereaksi dengan bahan negative.
d. Cuci kembali screen dengan air bersih dan kemudian dijemur sampai kering.
e. Simpan kembali screen yang telah kering di tempat yang aman, untuk
selanjutnya agar bisa dipergunakan kembali jika diperlukan.
2. Bahan Cetak
Bahan cetak (tinta cetak) sablon berbagai macam jenisnya, masing-masing
mempunyai sifat sendiri-sendiri dan reaksi yang berbeda-beda terhadap
bahan dasar yang akan disablon. Beberapa macam tinta/ cat sablon di
antaranya adalah :
a. Costal (DT)
Costal (DT) merupakan bahan cetak yang telah jadi berbentuk pasta putih.
Penggunaannya tinggal mencampur pasta putih dengan pigmen warna yang
dikehendaki dan langsung dapat dipergunakan untuk mencetak. Bila
menghendaki warna putih tinggal menggunakan pasta putih tanpa pewarna.
Bahan tersebut dapat dipergunakan untuk mencetak kain di atas segala
bahan dan warna.
Costal (DT) sangat kuat untuk mencetak di atas segala bahan dan warna
dasar, terutama bahan/ kain yang mempunyai warna dasar gelap misalnya
hitam dan biru. Warna yang dicetak dengan mnggunakan costal (DT) tidak
berubah baik dalam keadaan basah maupun kering.
b. Textiles screen printing (DM)
Bentuk bahan pencetak textiles screen printing (DM) adalah berupa pasta
putih. Jenis cat ini bila dicetak warna mula-mula tidak kelihatan atau
transparan, setelah kering baru warna tersebut akan kelihatan putih.
Berbeda dengan costal (DT) bila dicetakkan di atas kain langsung
berwarna putih. Demikian pula bila diberi warna. textiles screen
printing (DM) waktu masih basah tidak kelihatan, dan baru kelihatan
setelah cat kering. Oleh karena itu sebaiknya bahan cat ini digunakan
untuk mencetak bahan yang berwarna dasar muda.
c. Fine Ink
Fine Ink merupakan bahan cat yang telah jadi dalam kemasan kaleng. Cat
ini digunakan untuk mencetak bahan plastik, kertas karton, kaca, mika,
kulit imitasi dan lain-lain.
d. Sandye Colour
Sandye colour merupakan salah satu jenis tinta sablon yang harus meramu/
mencampur sendiri. Bahan-bahan yang dipergunakan sebagai ramuan adalah:
1. Catalys : 20 gram
2. Emulsifier : 50 cc.
3. Binder : 100 cc.
4. Minyak tanah : 500 cc.
5. Air : 300 cc.
6. Sandye colour (pewarna)
: 50 cc.
Seluruh bahan dalam perbandingan seperti tersebut di atas dicampur menjadi satu sebagai berikut:
1. Campurkan catalys 20 gram dengan air bersih 50 cc, dan aduk sampai merata.
2. Tuangkan emulsifier sebanyak 50 cc ke dalam hasil campuran (1) dan
aduk kembali sampai rata, hingga berbentuk pasta yang kental.
3. Campurkan hasil adukan (2) dengan binder 100 cc. dan aduk sampai rata. Hsil campuran (3)
akan berbentuk pasta putih (seperti susu kental).
4. Tuangkan minyak tanah 20 cc. ke dalam campuran (3) dan aduk sampai rata betul.
5. Tuangkan air 10 cc. ke dalam hasil campuran (4) dan aduk sampai betul-betul rata.
6. Kerjakan cara campuran (4) dan (5) terus menerus hingga seluruh
minyak tanah (500 cc.) dan air bersih (250 cc.) habis tercampur semua.
Hasil campuran ini tetap seperti hasil campuran (3) yaitu berbentuk
pasta kental seperti susu putih.
7. Setelah semua bahan tercampur rata betul tuangkan sandye colour
sesuai warna yang dikehendaki sebanyak 50 cc. dan aduk kembali hingga
rata betul.
8. Hasil campuran (7) ini langsung dapat digunakan untuk mencetak.
Sandye colour adalah cat khusus untuk mencetak bahan-bahan dari kain
katun dengan warna dasar putih, karena warna cat sandye colour ini
bereaksi dengan warna dasar kain. Jika cat sandye colour dipakai untuk
mencetak di atas kain yang sudah berwarna, maka warna hasil pencetakan
akan berubah.
Kebaikan cat sandye colour ini adalah tidak membentuk membentuk lapisan
di atas kain, sehingga tidak ada ketebalan pada kain yang dicetak.
Proses Pembuatan Klise
1. Menyiapkan bahan dan alat
Tahap awal dalam pembuatan klise negatif adalah menyiapkan bahan dan
alat yang dipergunakan dalam proses afdruk. Bahan yang digunakan untuk
membuat klise negatif adalah bahan negatif, yang salah satu di
antaranya Chromatin. Setelah bahan tersedia, sediakan alat-alat yang
diperlukan dalam pembuatan klise negatif. Sedangkan alat-alat yang
diperlukan dalam pembuatan klise negatif, antara lain; Screen Printing
(Monyl), mangkok , kuas, penggaris segitiga, alat pengering (hairdryer,
kipas angin, kompor minyak) , dan alat afdruk ( kaca , klise positif ,
spon karet, kertas karbon/ kain warna hitam).
2. Proses Afdruk
Setelah bahan dan alat serta klise positif selesai, langkah selanjutnya
proses pembuatan klise negatif. Proses pembuatan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Siapkan monyl (screen) yang akan digunakan untuk klise negatif.
Sebelum screen dipergunakan terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran-kotoran yang melekat ( debu minyak, lemak dan sebagainya) dengan
cara mencuci screen tersebut dengan soda api 20 %. Setelah screen
dicuci dengan soda api, diamkan selama sekitar 5 menit
kemudian cuci kembali dengan air bersih. Setelah screen dibersihkan kemudian dijemur sampai kering.
b. Sambil menunggu keringnya screen, buatlah campuran serbuk
chromatin dengan air panas ( ± 60º C) dengan perbandingan sekitar : 1 : 5
Misalnya :
serbukchromatin : 20 gram air panas : 100 cc.
Aduklah kedua campuran tersebut sampai rata betul dan tidak ada
butir-butir chromatin yang tersisa. Setelah larutan chromatin
betul-betul rata, diamkan sejenak agar dingin di tempat yang gelap
(tidak terkena sinar matahari langsung).
c. Ambil screen yang telah kering dan bawalah ke kamar gelap ( kamar
gelap adalah ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung).
Olesi screen dengan adonan chromatin sampai rata pada bagian luar dan
dalamnya dengan menggunakan kuas yang halus. Kemudian ratakan dengan
penggaris mika alat perata khusus pada bagian luar dan dalamnya sampai
betul-betul rata.
d. Sesudah rata betul, keringkan dengan hairdryer atau kipas angin agar cepat kering.
Bila listrik padam atau pekerjaan dilakukan di tempat yang tidak ada
listrik, pengeringan dapat dilakukan dengan kompor minyak. (seluruh
proses tersebut dilakukan di kamar/ ruang gelap).
e. Setelah screen (monyl) kering. Siapkan alat-alat afdruk ( kaca, spon karet, kertas karbon, dan klise positif ).
Susun segala perangkat afdruk dengan susunan sebagai berikut:
Paling bawah adalah spon karet dan dasarnya, kemudian screen. Di atas
screen letakan gambar (klise positip) dalam kedudukan terbalik. Di dalam
screen berilah lapisan kertas karbon hitam/ gelap, kemudian letakkan
kaca sebagai lapisan yang paling atas. Susunan perangkat afdruk tidak
boleh terbalik. Yang perlu diperhatihan pada saat meneta perangkat
afdruk adalah meletakkan posisi gambar agar tidak terlalu ke pinggir
(usahakan tepat di tenagh-tengah)
f. Bila screen telah tersusun, bawalah segera keluar dari kamar gelap untuk disinari dengan sinar matahari langsung.
Waktu penyinaran agar diusahakan screen mendapat sinar matahari secara
tegak lurus ( lihat gambar 1.18 ). Penyinaran dapat dilakukan dengan
berjongkok menghadap sinar matahari dan meltakkan peralatan afdruk di
atas lutut kanan ( boleh juga lutut kiri). Kaca ditekan ke bawah dengan
ibu jari sedangkan jari-jari yang lain menekan spon kari bawah agar
masuk ke dalam screen dengan dibantu lutut.
Hal ini dimaksudkan untuk menekan klise positif agar benar benar melekat
dan betul-betul rata pada screen sehingga tidak ada sinar matahari yang
menerobos dari celah-celah yang ada. Penyinaran dilakukan pada terik
matahari antara jam 11.00 - 14.00. Lama penyinaran ini tergantung dari
jenis bahan afdruk, saat penyinaran, serta cuaca waktu berlangsung
(penyinaran).
g. Setelah penyinaran selesai, angkatlah screen dan semua peralatan
afdruk dalam posisi yang tidak berubah ke dalam kamar gelap kembali.
Sesampai di kamar gelap barulah peralatan dapat dibongkar dan segera
screen disiram perlahan dengan air dingin sampai rata muka belakang.
Setelah disiram air dingin sampai rata, baru kemudian disiram air panas
yang telah disediakan.
Pada waktu screen disiram air panas bila penyinaran berjalan dengan
sempurna, maka sebagian lapisan chromatin akan rontok dan berbentuk
gambar seperti pada klise positif yang diafdruk (posisi gambar
terbalik).
Teruskan penyiraman dengan air dingin kembali dan gosoklah screen
pelan-pelan dengan tangan untuk menghilangkan lendir-lendir yang
menempel. Kemudian screen dapat dijemur langsung di terik matahari
sampai kering.
4. Pemeriksaan Screen
Screen yang telah kering sebenarnya telah siap dipergunakan untuk
mencetak. Akan tetapi untuk lebih sempurnanya sebelum screen digunakan
untuk mencetak, periksa lebih dahulu apakah ada kebocoran-kebocoran
sewaktu afdruk atau mungkin ada bagian-bagian gambar yang masih tertutup
oleh lapisan bahan afdruk (chromatin).
Untuk mempermudah pekerjaan pemeriksaan dapat dilakukan di meja gambar
dengan menyalakan lampu neon sehingga lubang-lubang yang semestinya
tidak ada, akan kelihatan dengan jelas, demikian juga bila ada bagian
gambar yang masih tertutup.
Bila dalam pemeriksaan terdapat lubang-lubang segera dapat ditutup
dengan sisa chromatin, kemudian dapat dijemur kembali. Akan tetapi, bila
gambar masih ada yang tertutup chromatin, dapat dibuka dengan
menggunakan soda api 20%. Cara membuka bagian-bagian gambar yang masih
tertutup dapat dilakukan dengan menggunakan pena tulis (pena kodok)
dengan hati-hati agar soda api tidak merembes ke bagian-bagian lain.
Diamkan sekitar 5 menit, kemudian screen dapat dicuci kembali dengan air
dan selanjutnya dikeringkan kembali. Pekerjaan pemeriksaan screen dan
perbaikan-perbaikan ini biasanya disebut dengan mentusir.
Setelah screen selasai ditursir dan dikeringkan kembali, pekerjaan
selanjutnya adalah menempelkan sleerband di bagian belakang screen untuk
menutup batas antara kayu bingkai dengan kasa agar bila terjadi
perembesan tinta pada sambungan antara bingkai dengan kasa, perembesan
tersebut tidak sampai membocorkan screen waktu dilakukan pencetakan.
5. Melapisi Screen dengan Screen lack
Olesi bagian dalam screen dengan screen lack sampai rata seluruhnya.
(Pengolesan dilakukan dengan menggunakan kapas/ kuas yang dicelupkan
dalam screen lack. Setelah itu bagian belakang screen dibersihkan dengan
menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan afduner (sejenis minyak
cat) sehingga screen lack yang menempel pada gambar di atas screen akan
larut dan terserap oleh kapas.
Lakukanlah pekerjaan ini dengan teliti dan hati-hati agar mendapatkan
klise negatif yang sempurna. Bila tahapan tersebut berhasil baik, maka
hasil pencetakan nantinya juga akan memuaskan.
6. Mencetak Sablon dengan Aneka Jenis Bahan
Salah satu bagian terpenting dalam keseluruhan proses menyablon adalah
mencetak. Pekerjaan mencetak merupakan pekerjaan yang benar-benar
memerlukan keterampilan dan keahlian, maka dari itu dengan cara berlatih
berulang-ulang dan penuh ketelatenan, pekerjaan mencetak akan
mendapatkan hasil yang berkualitas dan memuaskan.
1. Cara Mencetak
Letakkan bahan yang akan dicetak ( kertas, karton, plastik, kaos, kain) serata mungkin di atas meja cetak. Kemudian screen printing (monyl) diletakkan di atas bahan pada posisi/ kedudukan yang tepat, tuangkan tinta cetak secukupnya ke atas screen. Selanjutnya saputlah (besut) dengan rakel. Angkat screen setelah disaput rakel dan gambar pada screen akan berpindah ke atas bahan yang dicetak. Sesuai dengan warna yang diinginkan. Proses mencetak gambar itulah yang disebut dengan "Menyablon"
2. Penyelesaian
Hasil gambar yang telah tercetak di atas bahan yang diinginkan, segera diangkat dan langsung dianginkan/ dijemur agar cepat kering. Setelah kering, khusus bahan kain disetrika untuk memperkuat melekatnya gambar pada kain. Agar proses pengeringan berlangsung cepat dan berkualitas sebaiknya ditempatkan di ruang khusus dengan pengaturan suhu tertentu.